: perempuanku
Mereka sudah tergantung rapi di almari
Mereka, sepasang celana dan kemeja berwarna kuning
Celana dengan dua saku di masing sisi
Dan kemeja berlengan panjang yang kubeli di toko kesayangan
Rambutku kusisir rapi, tanpa belahan, hanya tirisan
Kubeli tiket kereta api jauh-jauh hari
Agar tidak mengantri dan telat hari
Pukul delapan pagi
Resah ku duduk di pinggir jendela kereta
Pergi ke sebuah tempat pada kartu pos bertuliskan Djakarta
Tempat kita berjanji bertatap muka
Khayalan, asap daun, dan busa kursi melebur satu
Mengerutu suhu, mencipta debu
Sementara kau menulis puisi, aku memetik gitar
Menyanyikan lagu orang jatuh getar
Aku tak sabar
Bertemu pendar