Hujan, kartu pos, dan stasiun # 6


: perempuanku

Mereka sudah tergantung rapi di almari
Mereka, sepasang celana dan kemeja berwarna kuning
Celana dengan dua saku di masing sisi
Dan kemeja berlengan panjang yang kubeli di toko kesayangan


Rambutku kusisir rapi, tanpa belahan, hanya tirisan
Kubeli tiket kereta api jauh-jauh hari
Agar tidak mengantri dan telat hari

Pukul delapan pagi
Resah ku duduk di pinggir jendela kereta
Pergi ke sebuah tempat pada kartu pos bertuliskan Djakarta
Tempat kita berjanji bertatap muka

Khayalan, asap daun, dan busa kursi melebur satu
Mengerutu suhu, mencipta debu
Sementara kau menulis puisi, aku memetik gitar
 Menyanyikan lagu orang jatuh getar

Aku tak sabar
Bertemu pendar