Hujan, kartu pos, dan stasiun # 7


: perempuanku

Aku tau kau mungkin bosan
Aku tau kau tak mungkin ke utara
ke celah stasiun tempat aku meminta

Aku tau mungkin kau tak lagi percaya
Pada perca kata yang aku jahit tiap malam
dan telah kukenakan sekarang

Janganlah bosan, sayangku
aku akan berdiri bahkan sampai dini hari
Datanglah sayangku,
kesini, ke tempat dengungan kota yang selalu ingin kau sambut
dengan pipimu yang merah muda dan kelut


pukul 18.00
petang dan hujan mulai mengucap pertemuan
tapi tidak dengan kita
kemanakah kau?                          
Baju kuning ku hampir kenyang tertimpa remang

Bacakah kau setiap kartu posku?
Atau langsung kau kirim ke tukang sampah dekat rumahmu
Atau alamatmu yang sudah bosan mungkin membacanya
Lalu memindahkan sendiri kalimatnya


Entahlah,
Aku sudah hilang patah
Kau mungkin sudah tak betah..