siapa sebenarnya kamu?

kamu terlalu sempurna!
dan sempurnanya kamu itu berlebihan.

apa kamu sadar? setiap orang yang melihatmu langsung 'ciut'
dan seketika bersembunyi di balik ketiaknya
yang tidak enak baunya
karena malu, karena isin
karena belum melakukan apa-apa
seperti apa yang sudah kamu lakukan sejauh itu
dengan kata-kata yang dikeluarkan oleh jari-jarimu yang sedikit orang saja yang mengerti (tidak termasuk aku)
dengan pemikiranmu yang terkadang melampaui batas logika seorang manusia muda
dengan penjangkauanmu yang mengatasnamakan banyak aspek kehidupan

kamu tidak melupakan sesuatu apapun
termasuk orang-orang yang bahkan tak kenal kamu dan kamu mengenalkannya kepada mereka bukan hanya tentang kamu, tapi tentang segala hal di luar kamu yang menghubungkan kepala dan otak mereka ke masa depan, yang bahkan mereka pun mungkin tak pernah tahu dan mendengar kata 'masa depan'

ah, apakah tadi aku sudah bilang bahwa kamu sempurna?
rasanya sudah, tapi tak apalah jika aku katakan lagi.
kamu sempurna. dan sempurnamu itu berelebihan

betapa mudahnya iri dengan kamu
kamu tahu itu?
ketika aku baru saja ingin mengangkat kaki
tapi kamu sudah berlari sepanjang seribu bumi
kamu makan apa?
apakah sarapanmu sama sepertiku roti juga?
atau rotimu di tambah 2 helai ilmu dan minumnya segelas liur nietzsche?
atau kamu tidak pernah tidur karena semalaman waktumu digunakan untuk mencabuti uban einstein.

belum pernah melihatmu saja aku sudah sekagum ini,
apalagi nanti,
jika aku berkesempatan untuk sesekali melihat kamu yang aku nilai sempurna
nilaimu lebih dari sepuluh, bahkan akan kuberi kamu nilai satu juta seratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan puluh sembilan
ah, itu pun masih terlalu kecil
karena nilaimu mungkin tak terhingga,
tak terdefinisi,
dan bahkan kalkulator pun akan menyerah jika menghitung nilaimu
nilaimu ada dan tak terhingga
nilaimu ada pada dirimu sendiri, pada isi otakmu yang mungkin jumlah sel otaknya juga tak terhingga

oh, aku tau
mungkin rahasiamu ada ketika mandi
mungkin kamu mandi dengan bulan yang sebelumnya kamu lelehkan dengan panas matahari siang yang membakar
lalu kamu bilas dengan air langit malam yang kebiruan, dan acara mandimu ditonton oleh jutaan mata bintang yang sinarnya adalah pantulan dari tubuhmu
pada saat itu, orang-orang masih sibuk tidur, tak ada satupun yang berpikir seperti kamu, berpikir untuk mandi di dalam mimpi

apakah prediksi ku itu benar?
ah, pasti salah
kamu kan manusia
pasti butuh tidur juga
tapi mungkin tidurmu tak sama dangan tidurku
mungkin tidurmu sambil membaca buku
matamu terpejam tapi mungkin telingamu berpikir
tentang apa yang harus kamu dengarkan esok pagi?
matamu terpejam tapi mungkin jarimu menganalisis
tentang apa yang esok hari akan kamu tulis?


baiklah,
aku tidak akan lagi mencoba mengorek rahasiamu

tapi,
maukah kamu mengungkapnya dari bibirmu langsung?
ceritakan padaku tentang rahasiamu, tentang kegiatanmu seharihari saat di rumah, di kamar tidur, di jalan raya, dan dimana saja
aku janji tak akan bilang pada siapapun
bisikkanlah di telinga kananku
dan aku janji telinga kiriku tidak akan 'menguping'
aku janji. (ini jari kelingkingku)

tapi bagaimana caranya kita berbisikkan?
kita kan senjang
ada jarak yang sangat jauh bahkan terlalu jauh untuk saling memandang

bagaimana ya?
ah! mungkin aku harus minum secangkir kopi dulu, seperti yang pernah kamu tulis bahwa kopi adalah identitasmu, kopi adalah pelabuhanmu dan kamu pernah berkata "mari ngopi!"

aku akan menyeruput bahkan menenggak secara perlahan atau berarak
selisir cairan pekat kopi yang tergelincir dahsyat di lidahku telak

ya, dengan begitu
mudah-mudahan kita bisa benar-benar bertemu
di mulutku atau di cangkirku
terserah dimanapun kau mau


***
(kepada seseorang yang kutemukan di dunia maya, dan (selalu) ku-iri-i dengan segala yang dilakukannya)