Karena Kita Satu Paket


di tempat ini - kita sama sama tahu - kita bisa lupa waktu. 

entah karena terlalu asyik ngobrol atau karena terlena dengan sajian yang ditawarkan, meski kita terkadang memilih makanan yang itu-itu saja - sekedar ayam bakar atau es teh manis atau makanan yang terlihat enak di meja teman - yang kita pun ikut ikutan memesan. atau sesekali kita memesan 1 porsi untuk 2 orang, dengan alasan bahwa keuangan di dompet sudah menipis karena telah banyak terpakai untuk membeli remeh temeh kuliah.

bisa juga hanya sekedar 'numpang duduk' karena sudah membawa semacam perbekalan yang sudah disiapkan oleh ibu di rumah. hal-hal seperti inilah yang menimbulkan semacam ritual 'berbagi' yang bisa kita lakukan setiap hari. 

-kita merasa bahagia dengan sendirinya, tanpa tahu alasannya-

tidak ada yang lebih dulu memberi semacam pengakuan dan alasan-alasan tentang persahabatan yang kental ini, kita hanya memiliki kecenderungan pemikiran yang sama dalam memandang hidup. bahwa hidup tidak sepantasnya untuk kita lebih-lebihkan, kita cukup memandanganya sebagai sesuatu yang sederhana, lalu segalanya akan terlihat sempurna. 

seperti halnya membagi cerita lucu - yang kita alami - di perjalanan -atau di rumah masing masing-untuk kita tertawai bersama. kita tidak tahu bagian mana yang lucu - tapi semacam candu - kita bisa tertawa tanpa alasan. karena saya - kita - tahu, kesakitan macam apa pun akan sembuh dengan tertawa.

di tempat ini - kita bisa menjadi diri sendiri sekaligus menjadi orang lain, seperti kebiasaan kita menirukan bagaimana cara teman berjalan-atau gaya berbicara dosen yang menyebalkan. kita bisa menjadi apa saja yang kita mau- tak juga ada yang mengatur, kita akan sama sama mengalah untuk memberikan ceritanya sendiri, atau saya yang tergolong pemalu, mungkin harus dipaksa dulu baru mau bercerita, berbeda lagi, ada juga yang tanpa diminta akan terus-terusan bercerita. tidak masalah, ini dinamika namanya - kata saya sok tahu.

saya tidak bisa membayangkan, apa jadinya hari hari saya tanpa kalian. 

mungkin saya akan duduk sendirian, 
menghabiskan makanan yang terasa hambar, 
melihat lihat sekeliling, lalu  merasa ada yang kurang, 
ada yang hilang

-tidak bisa mendengarkan ataupun bercerita, tidak juga ada yang ditertawakan atau bahkan sekedar tersenyum - karena kita satu paket - kita tidak dijual terpisah.


2011