Lukaku Ada Lima, Rupa Rupa Sakitnya

luka yang pertama belum parah benar
masih bisa kuobati meski rasanya nanar
atau kalau tidak kusimpan saja sebentar
sebab siapapun belum sadar
dan aku akan sabar

luka yang kedua sedikit dalam
jika kubuka dagingnya kelihatan
warnanya merah serupa dendam
apalagi jika ditabur garam
bukan main rasanya berderam

luka yang ketiga tidak kalah sakitnya
tidak bisa lagi kudiamkan pura pura 
atau kutahan sekuat tenaga
seperti luka kesatu atau kedua
luka yang ini sungguh buruk rupa dan borok rasa

coba kita duga luka yang keempat
oh, rasanya siapapun tak sempat
mendengarkan atau sekadar melihat
bagaiman perih paraunya cacat
luka yang sudah tak mempan obat

ini luka yang kelima, tak bisa lagi kubalut
saking remuk, saking seringnya terparut
duri duri hidup yang carut marut
yang teronggok lama dibangkaikan kalut
dalam hati biarkan saja membangkai di sudut

lukaku ada lima
rupa rupa sakitnya


2011