garis tangannya telah penuh oleh daftar nasib buruk
yang tertanggal sedari lahir hingga nanti takdir mencibir
tiap malam ia nyalakan tembang di kuku kuku jarinya yang pucat
sambil mencatat, menghitung, menjumlah, mengali
nasib buruk yang ia alami sepanjang hari
sepanjang usia bertumbuh tinggi
"siapa yang mencipta nasib buruk?" dengusnya kesal
sembari dihisapnya sebatang rokok
dihembuskannya lagi sembarang
seolah-olah ia paling tak bersalah
ia tak tahu bahwa di batangbatang rokonya tersimpan
bubukbubuk nasib buruk yang akan mengikutinya
tanpa henti
setiap asap
setiap hisap
akan membentuk semacam ruang fatamorgana
yang akan mengepungnya pada luka
luka yang membawanya pada nasib buruk
yang satu ke nasib buruk yang berikutnya
setiap nasib buruk yang dicatat, akan berlipat ganda
"siapa yang menentukan nasib buruk?" dengusnya lagi
sembari menabur bunga di makam yang bertuliskan namanya
2011