Pulang

katamu, lahir adalah keberangkatan

lalu apa yang disebut kepulangan?

aku tak ingin menyebutnya

adakah kata lain yang melegakan?

seperti saat-saat pulang ke rumah

membuka kulkas dan memecah es batu

atau langsung menuang air dingin

ke dalam gelas

dan meminumnya seperti

kertas yang buru buru minta ditulis

kering, tak sabar

lalu menyalakan televisi

memencet-mencet tombolnya

mengganti-ganti

padahal aku tahu

tak akan ada berita baik hari ini

atau esok atau esoknya lagi

sepanjang minggu sepanjang bulan sepanjang tahun

sepanjang kita, kau, masih ada di kota

penuh bom bunuh diri

penuh luka penuh dosa penuh lupa

lalu apa yang melegakan

kata-kata itu

tak ada

puisiku pun patah hati

tidak ada harapan untuk disimpan lagi di buku diari

atau diberi semacam bau hujan

yang menenangkan

di balik jendela buram

sebab tebal debu

sebab hujan atau gerimis sekalipun

tak ingin menyentuhnya sesekali

atau berulang kali

lalu untuk apa pulang?

di tempat kepulangan manapun

sesak begitu terasa setia



2011








~ dan lalu, sekitarku tak mungkin lagi meringankan lara.. ~ (Float- Pulang)