Serupa penyair yang bulan madu dengan katakata
Berbekal air yang kukira akan hancur di tubuhku
Seperti luka yang lenyap melindap pada tubuh sajak
Ke pangkal kata, ke lekuk rima
Ke dalam genangan aksara yang kuguyurkan dengan
Beratus spasi juga personifikasi
Namun bukan begitu kiranya,
Bukan mengendap dan hancur
Melainkan terus mengalir ke mata
Ke tapak telapak, bahkan ke ranah berbagai arah
Kebahagiaan sabun mandi
Adalah sebuah pengakuan dosa yang lebih dulu
Menggelincir pada sekat ketiak
Berseluncur di atas lengan yang patuh
Hingga rela jejatuh
Pada pori-pori jemari
baik kanan maupun kiri
Begitu pula pasta gigi
Yang dengan tabah melumat segala yang mengatup
Pada rahang, gusi, serta ruang lain
Tempat sisa yang pernah menjadi asa
Sebelum tenggelam pada tempat penampungan
Yang paling kasar, paling dasar
Kemudian gurat rambut yang sering kujadikan
Hitungan tentang segala nasib baik dan buruk
--Aku pun mengeramasi takdir sebagaimana
Jasad yang dikremasi waktu kemudian menjadi debu
Menjadi abu yang diterbangkan waktu
Pernah aku ingin menamatkan mandi sebagai ritual
--dimana kesedihan akan dilupakan tanpa jejak
Seperti kata yang pernah gagal kujadikan sebait sajak
Setiap yang kubasuh, setiap yang tersentuh
Akan menjelma sebagai puisi yang meluruh
Bersama apa yang kuharap akan
Juga terlepas sebelum sempat mengalir
Ke tempat yang rendah, yang diam
Pada mandi, aku hanya dapat mendengar suara yang benar
Suara yang hanya ingin aku dengar,
Gemericik air dari terowongan tanpa nama
Atau riuh busa yang berbisik dengan seksama
Hari ini aku mandi dengan sukacita
Serupa penyair yang bulan madu dengan katakata
2012