Ode Buat Digdio


Dig, digdio
Mengapa kau keras kepala?
Jika tidur siang, perlu beberapa orang
Untuk membujukmu, sekadar memberi ancangancang.
Bahwa seorang kakek tua dengan badan berumur oli
Gemar menculik anak nakal yang tak mau tidur siang
 --Sembari membanting angan-angan, mobil-mobilan
Puzzle, kau ngamuk seperti preman di persimpangan.

Dig, Digdio
Hidup bukan hanya sebatas tatapan, setengah tubuh manusia
Yang jika kau tahu bahwa nenek dan kakek, tante dan om
Rela berpayah-payah menahanmu
Untuk tak keluar rumah, jangan terlalu menjadi pemarah--
di luar panas dan sepi.

Dig, Digdio
Jangan ngamuk lagi, tidur siang saban sebentar
Setelah itu mandi, main air, main kecipak kecipak
Karena kau senang sekali saat disiram dan
Matamu berkedip-kedip,
Bibirmu mencari udara, dan byur..byur..
Kau senang menyalakan kran
Tapi untuk soal sikat gigi Dig susah sekali.

Dig, Digdio
Ode apalagi selain Nina dan cicak di dinding?
Barangkali nyanyian ibumu yang belum kau dengar,
Ibumu belum pulang, bersabarlah lalu
Lepas tak terjaga, Dig..

2012