sebuah tulisan yang menyimpan kau

kita pernah berkenalan di suatu musim yang sebelumnya tak pernah kita duga. kau datang dari kota yang teramat jauh jaraknya.

di ruang pameran, dengan cahaya lampu temaram; kau tanya siapa namaku,
aku menjawab dan tak balik bertanya,tapi kau menyebutkan namamu dengan nada bicara yang asing. aku merasa darisinilah cerita akan bermula.

malam itu dingin, aku merasa ingin selesai, namun kesibukan-kesibukan
adalah jadwal yang tak bisa sama sekali kulewatkan sampai akhirnya kau mulai menceritakan sejarah. aku bahkan tak tahu mengenai sejarah.
ingatanmu masih baik tentang berbagai muasal yang tumbuh di kotamu. sejarah, selalu ada yag tercatat dan mau tak mau dilupakan.
tapi begitulah pengalaman barangkali adalah hal-hal yang membuatmu bertahan.
diamdiam aku sedikit memujimu, kupikir itu perlu agar aku tak banyak membenci perkataanmu yang terkadang kupikir sok tahu.

lalu kerinduanmu terhadap sosok itu, aku mengerti, sungguh bilamana kulihat ia yang diam berdamai di ruang pameran. lagu pengantar, malam yang panjang, cahaya-cahaya lampu yang samar menerangi wajahku dan wajahmu. ah, kita seperti sedang berada pada masa depan, tanpa sebelumnya melewati masa lalu.
sungguh, aku tak ingin terlihat gugup tapi kudapati tanganku gemetar ketika memotong
berbagai peralatan. kau menangkap kecemasanku, lalu kau memberi tahu cara ini dan itu. aku mengangguk. maaf, mungkin akulah yang sok tahu.

kupikir malam benarbenar akan panjang dan pagi akan melarikan diri. aku terbiasa sendirian, dan tak perlu dibantu. kau bisa pergi dan tak usah kembali.
tapi entah atas apa, pamit yang kau ucapkan sedikit menyesakkan. mungkin kau bisa tinggal beberapa hari lagi disini, kau boleh menceritakan sejarah, sejarah apapun, tapi apa yang bisa diperbuat kenangan jika takdir sudah diciptakan.

di hari berikutnya kau berkata; suatu saat nanti kita pasti juga akan bertemu lagi. mungkin di kotamu, di kotaku, atau barangkali di kota lain.
aku belajar untuk punya ingatan yang baik setelah kepulanganmu. sebab seperti yang kita ketahui; yang melupakan akan juga dilupakan, bahkan lebih lama.


2012