Debur ombak, batu karang,
dan angin pantai
Adalah halhal yang membikin kita lumrah
Adalah kesepakatan yang membuat kita parah
Sedang angan-angan akan pasrah
di bawah temaram lampukota
Langit akan membantah
Untuk dilewatkan dan jatuh dengan telak
Di sepasang mata kita yang berjarak
Barangkali hidup hanyalah
Perkara meninggalkan dan ditinggalkan
Sedang senjata kita hanyalah
Kerinduan yang kita rebut
Dari piuh angin malam yang berdesir
Di pasirpasir bibir pantai
Namun jarak atau apapun itu
Tak akan sanggup menjelma amarah,
—Tanggaltanggal akan pecah
Dan kita adalah pemenang dari segala—
Aku percaya itu sebagaimana
Aku mempercayai bahwa kau
Akan kembali menjadi sajaksajak
yang tabah memaklumi
Aku merasa tunai sejak mengenalmu
Dan kasmaran yang kulewati diamdiam
Adalah kesimpulan bahwa ini
Bukanlah mainmain kita yang sementara
Aku takkan kemana-mana
Kau selalu tahu harus mengunjungiku
Dimana. Sebab akulah rumahmu,
Akulah kepulangan dimana kau bisa
beristirahat lebih nyaman
Dan apabila kelak kau tersesat
Maka cukuplah aku sebagai mata angin
Yang tak pernah merubah arah
2012