melankoli kamar kos

: buat yulliza

piuh kipas angin, detak jam, dinding muram
sejauh tatapanku hanya langitlangit plafon
yang berderik. engkau dimana?

udara yang berhembus dari jendela
adalah kabar bahwa hujan tak turun,
jalanan akan kering dan 
aku masih sibuk mencari tempat
dimana rindu akan disemayamkan
; di kolong meja, bawah bantal atau 
dalam vas bunga. entah yang mana

tubuhku pernah berencana 
untuk sampai padamu
namun jalan selalu pintas dan buntu

mengapa harus mencari
mengapa harus datang dan pergi--
sedang di luar --kucingkucing liar, sonet murahan,
pekikan anjing tetangga barangkali akan
membantah keimananku lagi pada kesunyian

waktu waktu berguguran
sedang masadepan kita tak satupun tertuliskan

2012