Subuh nyaris lelap di pipi lazuardi
Lalu pada rumput halaman itu, ada
yang sempat terlewat
atau mungkin takkan lewat
Raup angin mencubit lenganku
hingga biru, kau cumbu
Lalu kau mainkan tembang layu
Lamatlamat kawanan kumbang
mengerubung bibirmu
Hendak kau rapalkan rangkai
kata dan jalin suara
Perihal rahasia yang lebih
meyakinkan dari
Sekadar angan pada kebun,
Dari sekadar sauh layar pada
ombak
Kelak karang berjanji pada
selatan yang pasang
Bahwa tuhan akan dekat di urat
lehermu
Sebuah kaum larat di sebrang
selat membisikkan
: megatruh
Tapi apakah kau bisa menduga
dari tangis tetangga
Dan tanah yang terkulum nanti
di pintal rambutmu
(apakah itu dosa? apakah kesepian
juga sebuah dosa?)
Lalu kulihat tubuhmu berpaling
ke arah hutan
Arah mata angin selatan
dan ranting yang terbelah itu
mungkin tak lagi bisa
menuntunmu pulang
2013