Juni yang Berhujan


Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni,

dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu..

-Sapardi Djoko Damono-



(1)

Hujan yang tabah selalu tahu dan tak pernah bertanya

“Berapakah jarak yang kita punya?” hingga tak berani juga

Mengakui bahwa rindu adalah rahasia yang disimpannya

Kepada pohon dengan sejuta bunga

Yang dilahirkan dari pucuk-pucuk dahan

Tak tahu dimana akan singgah dan

Akan menyentuh apa.



(2)

Juni mengajarkannya untuk setia pada musim 

Sekalipun mendung bergelayut pada awanawan kotor,

Patuh untuk jatuh serta pasrah untuk patah

Jika suatu hari ia tak sanggup untuk beranjak

menjadi hujan yang tetap bijak.



(3)

Hujan membikin doa dari udara yang menguap

Serta air yang telah akar serap

Kalau musim berganti, tebuslah rintik rindu
yang tak lelah kusimpan 

Dan tak mampu kuabaikan dengan

perisai yang lebih tajam melebihi runcing hujan,

Yang mampu membelah buih juga merapatkan

Lapisanlapisan tanah yang menyuburkan pohon itu

Hingga ia tetap berbunga.



2013