KEBENCIAN DI BALIK HARAPAN ITU


Kau menuliskan kebencian dan menyimpannya
Di antara liapatan lipatan dompetmu
Menjadi satu tercampur dengan tanda pengenal,
Lembar lembar uang dan menempel
Menjadi keseharian yang tak bisa kau lepaskan
Kau bisa mengambilnya kapanpun kau mau

Kebencian juga kau letakkan di antara
Tumpukan baju di lemari
Menjadi sesuatu yang melekat dalam pakaianmu
Kau bisa memilihnya sambil berkata
“kebencian yang mana yang hendak kukenakan hari ini?”

Kebencian itu pun kau hidangkan
Di balik tudung saji
Kau campurkan ke dalam bakul nasi dan seteko air putih
Yang jika lapar kau rauk dan jika haus kau teguk
Kebencian masuk ke tubuhmu dan meracuni rongga rongga kehidupanmu

Kebencian telah menjadi teman baikmu

Hingga lupa ada harapan yang diam diam iri pada kebencian itu. 

2015.