Mengakali Amarah

kemarahan adalah serigala yang menggerogoti batinmu
mengoyak ngoyak darahmu, memburai jiwamu
namun kemarahan itu puncaknya bukan pada akhir
bukan pada tengah, kemarahan ada dan tiba pertama kali
pada goncangan yang pertama

kau akan dapatkan kemenangan dan ketenangan
jika kesabaran dalam dirimu mampu meredam,
memfilter, mengakali kemarahan dengan ekspresi yang baik
yang indah dan tenang

namun tak banyak orang yang menyanggupi
untuk serta merta mengalah pada kenyataan
yang bisa jadi tak sesuai dengan semestinya,
tak seperti harapan yang benar

memang ada sesuatu yang bisa saja kita ubah 
tentunya ke arah yang lebih baik
dengan cara tidak diam, tidak menerima begitu saja
melainkan bisa melalui argumen argumen logis 
dan efektif bahwa semestinya benarnya indahnya jika begini.


-pukul 07.22 saat sudah kembali ke rumah-