Beberapa Hal Tentang Bapak

1.      Seorang lelaki, lumayan tua dan sehat, kisahnya ia tak pernah sekalipun merokok seumur hidupnya.

2.     Ia selalu banyak bercerita ketika naik motor, ketika di perjalanan, ketika melewati kali, pepohonan yang diam, rumah-rumah toko. Obrolannya datar saja; tentang cucunya yang tidur siangnya pulas, tentang keberkahan pernikahan tetangga yang menyusahkan karena menutup jalan, atau tentang dirinya yang sering bersin ketika shalat berjamaah di masjid.

3.      Ia rendah hati, ramah, setiap orang yang ia temui disapanya. Mungkin sewaktu muda, ia banyak yang naksir, siapa yang tidak suka dengan orang yang ramah. Saya pun kadang naksir dengannya.

4.      Hobinya mengisi teka-teki silang. Jika ada kotak yang belum terisi, ia bisa penasaran setengah mati.


5.      Ia pintar bermain harmonika, tapi sekarang sudah tidak pernah bermain lagi. “Nafas bapak sudah tidak sekuat dan sepanjang dulu.” Katanya sedikit terengah ketika mengembalikan harmonika yang  saya belikan untuknya. Memang agak  kecewa mendengarnya.

6.      Rajin sekali ia membuat perabot, hampir setiap perabot di rumah (misalnya; meja, kursi, lemari, rak buku) ia yang buat dengan tangannya sendiri. Suka mengecat rumah, pagar, atau tangga.

7.      Bapak sudah pensiun, tidak bekerja lagi. Kesehariannya di rumah; menjaga seorang cucunya. Satu hal yang saya sangat sadar, ia mencintai cucunya (keponakan saya) dengan rasa  cinta yang tidak bisa dijelaskan oleh apapun.

Saya pun begitu (sangat) mencintainya dengan seluruh kesedihan dan kebahagiaan saya.


Desember 2011

Jakarta