Kapal Nuh di atas Gunung Judi

“..wahai bumi telanlah airmu dan wahai langit berhentilah!
Dan air pun disurutkan dan perintah pun diselesaikan,
dan kapal itu pun berlabuh di atas Gunung Judi..”
(Hud:44)



Aku berlindung dari godaan dunia
dan segala isinya
Dengan menyebut nama Engkau yang
Maha Dicinta lagi Maha Pemberi Cinta
Sesekali ajarkan tubuhku untuk mengimani Engkau
Dan mengamini kitabMu, seperti Nuh

Seperti kapal Nuh, yang dibangun atas
Puingpuing ketabahan, atas rasa percaya
Bahwa sesuatu yang bernama azab itu
Akan menggelembung dalam perutperut
Yang naif, dan Bah yang bergelombang itu
Akan menenggelamkan. Dan hari yang pedih?
Sesungguhnya tiaptiap nyawa patut khawatir

Ketika Qan’an berpaling menyelimuti dirinya
Dengan kain kesombongan yang amat tebal
Namun Nuh tak sesekali meninggalkan--
Sesungguhnya Nuh tak pernah meninggalkan
Begitu pula pada Sam, begitu pula Ham dan Jafis

Dari ketinggian gunung Judi ini, kau mengenang Qan’an
sebagai kecemasan dan doa terusmenerus
berangkat dari mulutmu yang haus
Dahaga yang kau baringkan dalam kenangan
Adalah sesuatu yang bukan keluargamu, wahai Nuh!
Dan Tuhan berkata sebagai hakim dengan keadilan
--yang tiada bandingan

Kapalmu selamat di Armenia, 
perbatasan Mesopotamia
Yang diciptakan dengan amat lembut
Dan salamsalam akan disampaikan
Bersama pengikut Nuh yang setia

MahaBenar Ia yang benar janjiNya
Segala puji bagi Tuhan pemiilik semesta

2012