Persis Ketika Aku Hampir Pergi

Persis ketika aku hampir pergi
Melayangkan kayuhku ke permukaan air
Dan mencelupkannya bersama gelisahku yang terapung-apung disana
Hendak kemanakah aku?
Atau lebih tepatnya hendak kemanakah arus akan membawaku?
Ke masa lalu atau kah ke masa depan yang belum juga kumengerti
Namun telah tertuliskan dengan rapi

Ada atau tidak ada
Bukankah sama saja semuanya?
Ada adalah tiada
Dan ketiadaanlah yang menciptakan ada
Sebab itu..
Sebab itulah
Tiada yang pernah ada selain yang tiada
Tiada Tuhan selain Allah
Aku bersaksi

Persis ketika aku hampir saja pergi
Kau menarik tanganku
Sangat erat seperti tak mau kehilangan aku
Kurasakan tanganmu mengajakku kembali

Siapa aku?
Selalu peduli rupanya Engkau padaku
Yang telah kulupa sekian lama
Kenapa?
Oh aku tahu,
Mungkin karena Engkau MahaPengasih
Juga MahaPenyayang

Tak kau hukum aku
Melainkan mengasihi aku
Menyayangi Aku

Persis ketika aku hampir saja pergi
Kau mengajakku bicara dalam kitab suciMu
Dan aku bicara padaMu dalam malam-malamku

Persis ketika aku hampir saja pergi
Kau mengajakku kembali
Ke dermagaMu