Puisi Tempe

Bolak balik aku berjalan antara dapur dan ruang tamu
Sembari menggoreng tempe, aku menulis puisi

Puisiku tentang tempe yang terbungkus daun
Secara tekun dibungkus oleh ibu-ibu pembuat tempe
Rasanya persis seperti ayam dalam bayanganku

Sesekali aku menggorengnya dengan tepung
Sesekali kugoreng dengan senyuman

Sementara tempe terbaring santai di atas wajan
Kulanjutkan kata-kata yang belum kurampungkan

Aku bertanya-tanya, kata apa yang hendak kutuliskan tadi
Di layar laptopku kulihat kata-kata itu membentuk barisan kacang kedelai

Puisiku nampaknya sudah difermentasi menjadi sebuah tempe
Yang siap digoreng lalu dinikmati


Bantul, 30.10.2017